a. Komunikasi
Dari
beberapa definisi komunikasi dari beberapa ahli dapat saya simpulkan bahwa, Komunikasi
adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak
kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal
yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal
yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan
menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum,
menggelengkan kepala, mengangkat bahu.
Jenis-Jenis
Komunikasi :
·
Komunikasi
intrapersonal
·
Komunikasi
Interpersonal
·
Komunikasi
dalam kelompok kecil
·
Komunikasi
Publik
·
Komunikasi
Massa
·
Menganalisis
Perilaku Komunikasi
Proses
Komunikasi
Komunikasi
merupakan suatu proses yang mempunyai komponen dasar sebagai berikut : Pengirim pesan, penerima pesan
dan pesan. Semua fungsi manajer melibatkan proses
komunikasi. Proses komunikasi dapat dilihat pada skema dibawah ini :
Dari
beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kepemimpnan merupakan kemampuan
mempengaruhi orang lain, bawahan atau kelompok, kemampuan mengarahkan tingkah
laku bawahan atau kelompok, memiliki kemampuan atau keahlian khusus dalam
bidang yang diinginkan oleh kelompoknya, untuk mencapai tujuan organisasi atau
kelompok.
Teori
X dan Teori Y – Douglas McGregor
Teori X
dan Teori Y merupakan salah satu teori motivasi manusia yang diciptakan dan dibangun
oleh Douglas McGregorpada 1960-an (www.wapedi.mobi). McGregor adalah psikolog
sosial yang terkenal dengan teorinya tersebut McGregor menjelaskan bahwa para
manajer/pemimpin organisasi perusahaan memiliki dua jenis pandangan terhadap
para pegawai/karyawan yaitu teori X atau teori Y.
·
Teori X
Teori ini menyatakan bahwa pada dasarnya manusia adalah makhluk pemalas
yang tidak suka bekerja serta senang menghindar dari pekerjaan dan tanggung
jawab yang diberikan kepadanya. Pekerja memiliki ambisi yang kecil untuk
mencapai tujuan perusahaan namun menginginkan balas jasa serta jaminan hidup
yang tinggi (www.organisasi.com). Oleh karena itu, teori X memberikan petuah manajer harus memberikan
pengawasan yang ketat, tugas-tugas yang jelas, dan menetapkan imbalan atau
hukuman.
·
Teori Y
Teori
ini memiliki anggapan bahwa kerja adalah kodrat manusia seperti halnya kegiatan
sehari-hari lainnya. Pekerja tidak perlu terlalu diawasi dan diancam secara
ketat karena mereka memiliki pengendalian serta pengerahan diri untuk bekerja
sesuai tujuan perusahaan. Pekerja memiliki kemampuan kreativitas, imajinasi,
kepandaian serta memahami tanggung jawab dan prestasi atas pencapaian tujuan
kerja. Pekerja juga tidak harus mengerahkan segala potensi diri yang dimiliki
dalam bekerja (www.organisasi.com).
Teori X dan Y oleh McGregor
a. Motivasi
Dari
beberapa
definisi motivasi dari beberapa ahli dapat saya simpulkan bahwa, motivasi
adalah energi
aktif yang menyebabkan terjadinya suatu perubahan pada diri sesorang yang
nampak pada gejala kejiwaan, perasaan, dan juga emosi, sehingga mendorong
individu untuk bertindak atau melakukan sesuatu dikarenakan adanya tujuan,
kebutuhan, atau keinginan yang harus terpuaskan.
Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Motivasi
·
Faktor Internal;
faktor yang berasal dari dalam diri individu, terdiri atas:
1) Persepsi individu
mengenai diri sendiri
2) Harga diri dan
prestasi
3) Harapan
4) Kebutuhan
5) Kepuasan kerja
·
Faktor Eksternal;
faktor yang berasal dari luar diri individu, terdiri atas:
1)
Jenis
dan sifat pekerjaan
2)
Kelompok
kerja dimana individu bergabung
3)
Situasi
lingkungan pada umumnya
4)
Sistem
imbalan yang diterima.
Untuk memahami
tentang motivasi, kita akan bertemu dengan beberapa teori tentang motivasi,
antara lain :
a.
Teori
Penguatan (Reinforcement Theory)
Teori ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
M = f ( R & C )
M = Motivasi
R = Reward (penghargaan) - primer/sekunder
C = Consequens (Akibat) -
positif/negative
Motivasi seseorang bekerja tergantung pada reward yang diterimanya
dan punishment yang akan dialaminya nanti (Arep Ishak & Tanjung Hendri,
2003:35-37). Penguatan adalah segala sesuatu
yang digunakan seorang pimpinan untuk meningkatkan atau
mempertahankan tanggapan khusus
individu. Jadi menurut teori ini,
motivasi seseorang bekerja
tergantung pada penghargaan
yang diterimanya dan akibat dari yang akan dialaminya nanti. Teori ini
menyebutkan bahwa perilaku seorang di masa mendatang dibentuk oleh akibat dari
perilakunya yang sekarang.
b.
Teori
Victor H. Vroom (Teori Harapan )
Victor H. Vroom, dalam bukunya yang berjudul “Work
And Motivation” mengetengahkan suatu teori yang disebutnya sebagai “Teori
Harapan”. Menurut teori ini, motivasi merupakan akibat suatu hasil dari yang
ingin dicapai oleh seorang dan perkiraan yang bersangkutan bahwa tindakannya
akan mengarah kepada hasil yang diinginkannya itu. Artinya, apabila seseorang
sangat menginginkan sesuatu, dan jalan tampaknya terbuka untuk memperolehnya,
yang bersangkutan akan berupaya mendapatkannya.
c.
Teori
Tujuan
Teori
tujuan adalah teori yang mengemukakan bahwa niat untuk mencapai tujuan
merupakan sumber motivasi kerja yang utama. Artinya, tujuan memberitahu seorang
karyawan apa yang harus dilakukan dan berapa banyak usaha yang harus
dikeluarkan.
Teori
motivasi yang dikembangkan oleh Abraham H. Maslow pada intinya berkisar pada
pendapat bahwa manusia mempunyai lima tingkat atau hierarki kebutuhan, yaitu :
(1) kebutuhan fisiologikal (physiological needs), seperti : rasa lapar, haus,
istirahat dan sex; (2) kebutuhan rasa aman (safety needs), tidak dalam arti
fisik semata, akan tetapi juga mental, psikologikal dan intelektual; (3)
kebutuhan akan kasih sayang (love needs); (4) kebutuhan akan harga diri (esteem
needs), yang pada umumnya tercermin dalam berbagai simbol-simbol status; dan
(5) aktualisasi diri (self actualization), dalam arti tersedianya kesempatan
bagi seseorang untuk mengembangkan potensi yang terdapat dalam dirinya sehingga
berubah menjadi kemampuan nyata.
3.
Tugas
3
Mengendalikan
Fungsi Manajemen
1)
Definisi
Mengendalikan (Controling)
Controlling atau pengawasan
dan pengendalian (wasdal) adalah proses untuk mengamati secara terus menerus
pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana kerja yang sudah disusun dan mengadakan
koreksi jika terjadi.
Controlling atau pengawasan
adalah fungsi manajemen dimana peran dari personal yang sudah memiliki tugas,
wewenang dan menjalankan pelaksanaannya perlu dilakukan pengawasan agar supaya
berjalan sesuai dengan tujuan, visi dan misi perusahaan. Di dalam manajemen
perusahaan yang modern fungsi control ini biasanya dilakukan oleh divisi audit
internal.
Selanjutnya dikemukakan
pula oleh T. Hani Handoko bahwa proses pengawasan memiliki lima tahapan, yaitu:
a. Penetapan
standar pelaksanaan;
b. Penentuan
pengukuran pelaksanaan kegiatan
c. Pengukuran
pelaksanaan kegiatan nyata;
d. Pembandingan
pelaksanaan kegiatan dengan standar dan penganalisaan penyimpangan-penyimpangan;
dan
e. Pengambilan
tindakan koreksi, bila diperlukan.
Prinsip
Pengendalian :
1.
Pengendalian
/ pengawasan yang dilakukan oleh pimpinan harus dimengerti oleh staf dan
hasilnya mudah diukur. Misalnya tentang waktu dan tugas-tugas pokok yang harus
diselesaikan oleh staf.
2.
Fungsi
pengendalian / pengawasan harus difahami pimpinan sebagai suatu kegiatan yang
sangat penting dalam upaya mencapai tujuan organisasi.
3.
Standar
unjuk kerja harus dijelaskan kepada seluruh staf karena kinerja staf akan terus
dinilai oleh pimpinan sebagai pertimbangan untuk memberikan reward kepada
mereka yang dianggap mampu bekerja.
Manfaat
Pengendalian :
Bila
fungsi wasdal dilaksanakan dengan tepat, organisasi akan memperoleh manfaat
berupa:
1. Dapat
mengetahui sejauh mana program sudah dilaukan oleh staf, pakah sesuai dengan
standar atau rencana kerja, apakah sumberdaya telah digunakan sesuai dengan
yang telah ditetapkan. Fungsi wasdal akan meningkatkan efisiensi kegiatan
program.
2. Dapat
mengetahui adanya penyimpangan pada pemahaman staf dalam melaksanakan
tugas-tugasnya.
3. Dapat
mengetahui apakah waktu dan sumber daya lainnya mencukupi kebutuhan dan telah
dimanfaatkan secara efisien.
4. Dapat
mengetahui sebab-sebab terjadinya penyimpangan.
5. Dapat
mengetahui staf yang perlu diberikan penghargaan, dipromosikan atau diberikan
pelatihan lanjutan.
Proses
pengendalian / pengawasan
Terdapat
tiga langkah penting dalam proses pengawasana manajerial yaitu:
1.
Mengukur
hasil/prestasi yang telah dicapaioleh staf atau organisasi
2.
Membandingkan
hasil yang telah dicapai dengan tolok ukur.
3.
Memperbaiki
penyimpangan-penyimpangan yang terjadi sesuai dengan faktor-faktor penyebabnya,
dan menggunakan, dan menggunakan faktor tersebut untuk menetapkan langkah-langkah
intervensi.
Proses
Penegendalian Manajemen yang baik sebenarnya formal, namun sifat pengendalian
informal masih banyak terjadi. Pengendalian Manajemen formal merupakan tahap-tahap
yang dsaling berkaitan satu sama lain, terdiri dari proses:
a.
Pemrograman (Programming)
b.
Penganggaran (Budgeting)
c.
Operasi dan Akuntansi (Operation and Accounting)
d.
Laporan dan Analisis (Reporting and Analysis)
Jadi
secara konseptual Sistem Pengendalian Manajemen diartikan sebagai sebuah sistem
yang terdiri dari beberapa subsistem yang saling berhubungan, yakni
pemrograman, pengenggaran, pelaporan akuntabilitas dan kinerja serta sistem
pendelegasian wewenang untuk membantu manajemen suatu organisasi/perusahaan
untuk mencapai tujuannya melalui strategi tertentu secara efisien dan efektif.
Sekian
dulu Rangkuman Tugas saya, bagi para pembaca blog saya yang ingin membaca blog
saya lebih lengkap tentang Komunikasi, Motifasi, Mengendalikan Fungsi Manajemen
berikut link nya :
- http://utierahmi.blogspot.com/2013/09/komunikasi-dan-leadership_8729.html
- http://utierahmi.blogspot.com/2013/09/komunikasi-dan-leadership_8729.html
- http://utierahmi.blogspot.com/2013/11/motivasi.html
- http://utierahmi.blogspot.com/2013/11/mengendalikan-fungsi-manajemen.html
Gustia Rahmi
13511117
3 PA 08
- http://utierahmi.blogspot.com/2013/11/mengendalikan-fungsi-manajemen.html
Gustia Rahmi
13511117
3 PA 08
0 komentar:
Posting Komentar